Breaking News

Selasa, 31 Januari 2023

Memperingati HUT RI ke-77, Hari Jadi Kuningan ke-524 dan Milad BKPRMI ke-45 DPD BKPRMI Kuningan Gelar Lomba PILDACIL

Ketua Umum DPD BKPRMI Kuningan
Dalam rangka memperingati serta memeriahkan HUT RI ke-77, Hari Jadi Kuningan ke-524 dan Milad BKPRMI ke-45, DPD BKPRMI Kabupaten Kuningan mengadakan lomba Pemilihan Dai Cilik (PILDACIL) tingkat SD/MI se-Kabupaten Kuningan, Sabtu (3/9/2022).

Lomba yang dilaksanakan bertempat di Serambi Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan ini diikuti oleh siswa siswi SD/MI se-Kabupaten Kuningan. Peserta lomba PILDACIL diharuskan menyampaikan materi lomba dengan judul “Merdeka Dalam Pandangan Islam”.

Salah satu peserta Putri

Lomba yang dihadiri Wakil dari Kabag. Kesra Pemda Kuningan, para Penasihat dan MPD BKPRMI Kuningan berjalan lancar tanpa kendala. Pada kesempatan tersebut, Wakil dari Kabag. Kesra Pemda Kuningan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada DPD BKPRMI Kuningan karena telah membantu mengembangkan bakat yang dimiliki oleh siswa-siswi SD/MI yang ada di Kabupaten Kuningan.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Dr. Insan Nulyaman, M.Pd.I. selaku Ketua Umum DPD BKPRMI Kuningan, berharap dengan diadakannya lomba PILDACIL ini dapat menjadi wadah untuk menghasilkan generasi yang religius dengan terus mencintai agama, bangsa dan negara.

Salah satu peserta Putra
Lomba yang berlangsung dari pagi sekitar pukul 08.00 sampai menjelang ashar ini sukses dimenangkan oleh tiga pemenang terbaik untuk lomba PILDACIL kategori Putra dan Putri. Para pemenang lomba berdasarkan penilaian dari dewan juri yang terdiri dari profesional dan pengurus DPD BKPRMI yang sudah mumpuni dibidangnya. DPD BKPRMI Kuningan memberikan hadiah berupa Trophy, Uang Pembinaan serta Sertifikat kepada siswa-siswi pemenang untuk mengapresiasi sekaligus memotivasi mereka agar terus belajar.

Berikut pemenang lomba PILDACIL sesuai kategori:

Kategori Putra

Juara 1 - Rayhan Khalid dari SDN 3 Purwawinangun

Juara 2 - Ibnu Muzaki dari MI PUI Cipari 1

Juara 3 - Athar Raffasya Priatna dari SDN Cikaso

Kategori Putri

Juara 1 - Aisya Husnina Nurin dari SDT Graha Quran

Juara 2 - Naura Fitria Handayani dari SDN Cigintung

Juara 3 - Hilya Luthfiannissa dari SD Unggulan Aisyiah
Read more ...

LPPTKA Kabupaten Kuningan Menggelar RAKERDA

    Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (LPPTKA) BKPRMI  Kabupaten Kuningan mengambil tema “Penguatan Budaya Berorganisasi dan Optimalisasi Peran LPPTKA BKPRMI” merupakan agenda rutin tahunan yang di laksanakan LPPTKA BKPRMI Kabupaten Kuningan untuk mengevaluasi program program yang telah di jalankan dan sekaligus membuat program kerja lembaga satu tahun kedepan. Demikian di ungkapkan Dirda LPPTKA BKPRMI Kuningan, Akhi Andi Kurniadi, S.E. di pembukaan RAKERDA LPPTKA BKPRMI Kuningan, Minggu (29/1/2023) di Saung Oenyil - Gunung Keling.

Sambutan Dirda LPPTKA Kuningan

    Lebih lanjut Akhi Andi mengatakan “Tujuan dilaksanakannya RAKERDA ini untuk mengevaluasi serta mencanangkan program 1 tahun ke depan dan juga berharap kegiatan ini menjadikan Pengurus LPPTKA BKPRMI Kuningan khususnya Para Korwil atau Supervisor agar semakin baik dan semangat ” tegasnya.

    Kegiatan RAKERDA ini diikuti oleh seluruh pengurus LPPTKA BKPRMI Kuningan serta seluruh Korwil/Supervisor LPPTKA se-Kabupaten Kuningan serta dihadiri juga oleh BPH DPD BKPRMI Kuningan.

    Sekretaris Umum DPD BKPRMI Kuningan membuka secara langsung RAKERDA LPPTKA, Akhi Heri Kosasih, M.Pd. menyampaikan pesan kepada pengurus LPPTKA, khususnya Korwil/Supervisor LPPTKA supaya terus semangat dan ikhlas dalam memajukan serta mengembangkan kegiatan atau program lembaga TPA yang bekerjasama dengan BKPRMI. Dan berharap pendidikan Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh TPA-TPA di Kuningan menjadi lebih baik.

Sambutan Sekum DPD BKPRMI Kuningan

   “Sebagai organisasi atau perkumpulan sewajibnya kita merencanakan targetan atau harapan dalam bentuk program. Perencanaan ini disusun dan disepakati dalam kegiatan Rakerda. Tercapai atau tidaknya suatu program yang telah disusun, kita kembalikan lagi kepada Allah SWT, kita selaku khalifah dimuka bumi ini hanya bisa berencana dan berikhtiar dibarengi dengan do’a”, tutur Akhi Heri menambahkan.

    Dalam RAKERDA tersebut ada beberapa poin yang disampaikan oleh Dirda LPPTKA, diantara:

  1. Penyampaian hasil Rakorwil LPPTKA Provinsi jawa Barat 22 Januari 2023
  2. Penyampaian Rekrutmen Operator TPA kecamatan
  3. Sosialisasi Tim Munaqis Daerah
  4. Sosialisasi Munaqosah Akhir Tahun
  5. Wisuda Akbar
  6. Program IBU (Infak Bulanan Umat)
  7. Sosialisasi pengajuan BOP TPA Tahun 2023

Read more ...

Istilah-Istilah Guru dalam Pendidikan Islam

Istilah-Istilah Guru dalam Pendidikan Islam
( Oleh Ustadz Kohar )

Ustadz Kohar
   Dalam konteks pendidikan Islam, guru atau “pendidik” sering disebut dengan murabbi, mu’allim, mu’addib, mudarris, mursyid dan Ustadz. Menurut peristilahan yang dipakai dalam pendidikan dalam konteks Islam, keenam istilah ini mempunyai tempat tersendiri dan mempunyai tugas masing-masing.

    Guru dalam khazanah Arab atau Islam, memiliki banyak istilah yang berbeda-beda, yaitu: Mudarris, Mu’allim, Muaddib, Musyrif, Murabbi, Mursyid, dan  Ustadz. Masing-masing istilah memiliki makna tersendiri.

  1. Mudarris artinya guru, tetapi lebih spesifik: Orang yang menyampaikan dirasah atau pelajaran. Siapa saja yang menyampaikan pelajaran di hadapan murid-murid, dia adalah Mudarris.
  2. Mu’allim artinya guru juga, tetapi lebih spesifik: Orang yang berusaha menjadikan murid-muridnya tahu, setelah sebelumnya mereka belum tahu. Tugas Mu’allim itu melakukan transformasi pengetahuan, sehingga muridnya menjadi tahu.
  3. Muaddib atau Musyrif, artinya juga guru, tetapi lebih spesifik: Orang yang mengajarkan adab (etika dan moral), sehingga murid-muridnya menjadi lebih beradab atau mulia (syarif). Penekanannya lebih pada pendidikan akhlak, atau pendidikan karakter mulia.
  4. Murabbi artinya sama, yaitu guru, tetapi lebih spesifik: Orang yang mendidik manusia sedemikian rupa, dengan ilmu dan akhlak, agar menjadi lebih berilmu, lebih berakhlak, dan lebih berdaya. Orientasinya memperbaiki kualitas kepribadian murid-muridnya, melalui proses belajar-mengajar secara intens. Murabbi itu bisa diumpamakan seperti petani yang menanam benih, memelihara tanaman baik-baik, sampai memetik hasilnya.
  5. Mursyid artinya juga guru, tetapi skalanya lebih luas dari Murabbi. Kalau Murabbi cenderung privasi, terbatas jumlah muridnya, maka Musyrid lebih luas dari itu. Mursyid dalam terminologi shufi bisa memiliki sangat banyak murid-murid.
  6. Ustadz secara umum diartikan sebagai Guru atau pendidik. Secara dasar, ustadz memang artinya guru. Tetapi guru yang istimewa. Ia adalah seorang Mudarris, karena mengajarkan pelajaran. Ia seorang Mu’addib, karena juga mendidik manusia agar lebih beradab (berakhlak). Dia seorang Mu’allim, karena bertanggung-jawab melalukan transformasi ilmiah (menjadikan murid-muridnya tahu, setelah sebelumnya tidak tahu). Dan dia sekaligus seorang Murabbi, yaitu pendidik yang komplit. Jadi, seorang ustadz itu memiliki kapasitas ilmu, akhlak, terlibat dalam proses pembinaan, serta keteladanan.

    Dalam istilah Arab modern, kalau Anda menemukan ada istilah “Al Ustadz Ad Duktur” di depan nama seseorang, itu sama dengan “Profesor Doktor”. Jadi Al Ustadz itu sebenarnya padanan untuk Profesor. Kalau tidak percaya, coba tanyakan kepada para ahli-ahli Islam yang pernah kuliah di Timur Tengah, apa pengertian “Al Ustadz Ad Duktur”?

    Sejujurnya, istilah Ustadz itu dalam tataran ilmu, berada satu tingkat di bawah istilah Ulama atau Syaikh. Kalau seseorang disebut Ustadz, dia itu sebenarnya ulama atau mendekati derajat ulama. Contoh, seperti sebutan Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Yusuf Mansur dan lain-lain. Istilah Ustadz itu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Di dalamnya terkandung makna ilmu, pengajaran, akhlak, dan keteladanan. (Ustadz Kohar)

Read more ...

Senin, 30 Januari 2023

Program Kerja Brigade - DPD BKPRMI Kuningan Tahun 2023

 


Read more ...

HATA (Halaqah Ta'dibiyah) Minggu Ke-3, Tema : Surat Al-Insyira

  SURAT AL-INSYIRA
Oleh : Mira Karmila, S.Pd.I.
Sabtu, 28 Januari 2023


Terjemahan Surat Al Insyirah

  1. Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?
  2. Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu
  3. Yang memberatkan punggungmu?
  4. Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu
  5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
  6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
  7. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
  8. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Mira Karmila, S.Pd.I.
Surat Al Insyirah adalah surat ke-94 dalam Al-Quran. Surat ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah. Surat Al Insyirah dikenal juga dengan nama Alam Nasyrah dan surat Asy-Syarh (lapang). 

Dalam buku Meraih Cinta Ilahi karya Jalaluddin Rakhmat menyebut bahwa di dalam surat Al Insyirah, Allah memberikan kelapangan dada kepada Rasulullah untuk menanggung beban berat itu sampai Allah melepaskannya.

Melansir dalam buku Kedahsyatan Membaca Al-Quran karya Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, surat Al Insyirah mempertegas kewajiban kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan.

Kandungan surat ini membangun pemikiran manusia untuk selalu optimis dalam menghadapi ujian dari Allah. Disebutkan juga dalam sumber yang sama, ayat ini merubah paradigma berfikir manusia yang meyakini bahwa "Dalam Satu Kesulitan Terdapat Satu Jalan Keluar" menjadi paradigma berfikir yang meyakini bahwa "Di Balik Satu Kesulitan Ada Banyak Jalan Keluar." Itulah spirit inna ma'al 'usri yusra (sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan) yang terdapat dalam surat Al Insyirah.

Dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi oleh Syamsuddin Noor, S.Ag disebutkan surat Al Insyirah menjadi doa, sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah SAW antara lain:
  1. Allah SWT akan memudahkan segala urusannya.
  2. Allah SWT akan menghilangkan segala duka citanya
  3. Allah SWT akan memudahkan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Surat Al Insyirah bisa diamalkan setiap selesai salat fardhu, bagi orang yang ingin dilapangkan dadanya, cerdas pemikirannya, lepas dari segala kesulitan, hilang rasa malas dalam ketaatan kepada Allah SWT.

 

Makna Surat Al Insyirah

Surat Al Insyirah artinya melapangkan. Dalam surat Al Insyirah atau lam Nasyrah ini Allah SWT memotivasi moral dan perjuangan Nabi Muhammad SAW selaku manusia sempurna.

Bahkan tak kalah mengejutkan, makna dalam surat Al Insyirah memiliki keterkaitan dengan surat At Tiin, surat ke-95 dalam Alquran.

Karena makna dalam surat At Tiin, diterangkan bahwa manusia itu adalah makhluk Allah yang mempunyai kesanggupan, baik lahir maupun batin.

Nabi Muhammad SAW dibangkitkan semangat dan motivasinya agar tak lagi bersedih. Hal ini pula bagi umat Islam, agar tak lagi pesimis. Setiap orang terlahir sebagai manusia yang sempurna.

 

Kandungan Surat Al Insyirah

Selain memahami bacaan surat Al Insyirah dan terjemahannya, alangkah baiknya kita juga mengetahui kandungan dalam surat yang diturunkan di Mekkah ini.

Melansir dari Liputan6 yang dikutip dari buku AT Tadzkir: Metode Menghafal Juz'Amma, surat Al Insyirah artinya memiliki beberapa pokok isi kandungan. Salah satunya kenikmatan dan kemudahan dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Dengan hilangnya kesedihan, kesempitan dan kesusahan dari beliau serta apa yang berkenaan dengan hal itu. Selanjutnya, menghilangkan bencana, serta adanya sebuah kabar gembira atas kemenangan yang sudah dekat.

Ditambah lagi, kandungan dalam surat Al Insyirah tersebut juga berisi perintah agar Rasulullah SAW beribadah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat, serta bertawakal hanya mengharap ridho Allah SWT.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa di dalam kesulitan, pasti akan disertai dengan kemudahan. Hal tersebut sejalan dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW yang menghadapi penolakan keras dari kaum musyrikin, tapi akhirnya diberikan kenikmatan yaitu sebuah kemenangan.

Surat Al Insyirah ini juga mengandung pengingat bagi umat muslim, bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan tapi harus didampingi dengan usaha.

Selain itu, jangan pernah berhenti untuk terus bekerja keras. Diiringi pula dengan berharap atas ridho dan kebaikan dari usaha tersebut hanya kepada Allah SWT.

 

Manfaat dan Keutamaan Surat Al-Insyirah

Seperti surah-surah dalam Al Quran lainnya, surah Al-Insyirah juga mengandung beberapa manfaat dan keutamaan ketika diamalkan oleh seorang mukmin dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Mendapatkan kelapangan dalam hidup
  2. Mendapatkan kemudahan dalam mencari rezeki
  3. Mendapatkan kelapangan hati

Read more ...

Jumat, 27 Januari 2023

DPD BKPRMI Kuningan : Mengutuk Keras Perobekan dan Pembakaran Kitab Suci Al-Qur'an

 

DPD BKPRMI Kuningan mengutuk dengan keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur’an oleh politisi Swedia, di Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Sabtu (21/1/2023) lalu. Langkah ini dinilai mencederai toleransi umat beragama dunia.

“Kami (DPD BKPRMI Kuningan) mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia pada Sabtu di Stockholm," pernyataan Dr. Insan Nulyaman, M.Pd.I selaku Ketua Umum DPD BKPRMI Kuningan saat diwawancara Jumat (27/1/23)

"Aksi penistaan kitab suci Al-Qur’an ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama, untuk itu kami mengecam keras dan sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh kelompok ekstrem kanan yang dipimpin oleh Rasmus Paludan. Ini sudah  dilakukan beberapa kali oleh Paludan dan kelompoknya," ujarnya menambahkan.

Sebagai organisasi keagamaan yang konsen pada pendidikan Al-Qur’an, DPD BKPRMI Kuningan meminta kepada Duta besar Swedia untuk Indonesia agar menyampaikan penjelasan secara terbuka terkait dengan kasus ini, serta harus berjanji akan menindak dan menghentikan seluruh bentuk ekstremisme. 

"Disamping itu, kami berharap Kemenlu seharusnya melakukan diplomatic appeal kepada Dubes Swedia di Jakarta. Berikan peringatan kepada Dubes Swedia agar pelaku ditindak dan penerintah Swedia harus beritikad baik untuk lawan Islamofobia. Jangan sampai, hubungan persahabatan Swedia-Indonesia ini terganggu karena kasus ini dibiarkan," tutup Insan menutup sesi wawancaranya.

Read more ...

Senin, 23 Januari 2023

Program Kerja LPPEKOP - DPD BKPRMI Kuningan Tahun 2023



Read more ...

Program Kerja LPPDSDM - DPD BKPRMI Kuningan Tahun 2023



Read more ...

HATA (Halaqah Ta'dibiyah) Minggu Ke-2, Tema : Surat Ad Dhuha

 SURAT AD DHUHA
Oleh : Heri Kosasih, M.Pd.
Sabtu, 21 Januari 2023



Surat Ad Dhuha adalah surat ke-93 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 11 ayat. Surat ini diturunkan di Kota Mekkah dan tergolong surat Makkiyah.

Basharat Ahmad mengatakan dalam Anwarul Qur'an, surat Ad Dhuha menaruh perhatian terhadap tersiarnya cahaya matahari Islam secara berangsung-angsur. Sehingga, surat ini dinamakan Ad Dhuha yang artinya 'terangnya waktu siang'.

Terjemahan Surah ad Dhuha

  1. Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
  2. dan demi malam apabila telah sunyi,
  3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
  4. dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
  5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
  6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
  7. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
  8. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
  9. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
  10. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
  11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

Tafsir Surat Ad Dhuha

Disebutkan dalam Tafsir Al Azhar, Allah SWT bersumpah atas dua ciptaan-Nya dalam surat Ad Dhuha ini, yakni waktu dhuha dan waktu malam.

Artinya: "Demi waktu dhuha dan demi waktu malam apabila telah sunyi," (Ad Dhuha : 1-2).

Imam As-Suyuthi mengatakan dalam Asbabun Nuzul, sebab turunnya ayat tersebut berkenaan dengan perkataan orang musyrik kepada Rasulullah SAW yang kala itu beliau SAW tengah sakit dan tidak bisa melaksanakan sholat malam. Hal ini merujuk pada sebuah riwayat Asy-Syaikhani dan lainnya.

Dari Jundub, ia berkata, "Nabi SAW mengeluh sakit sehingga tidak bisa melaksanakan sholat malam selama satu atau dua malam. Lantas datangnya seorang wanita dan berkata, 'Wahai Muhammad, aku lihat setanmu telah meninggalkanmu.' Allah pun menurunkan firman-Nya, 'Demi waktu dhuha dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu.' (Ad Dhuha: 1-3)."

Sementara itu, Said bin Manshur dan al-Firyabi meriwayatkan dari Jundub, ia berkata, "Jibril terlambat datang kepada Nabi SAW, sehingga orang-orang musyrikin berkata, 'Dia telah meninggalkan Muhammad.'" Latas turunlah ayat tersebut.

Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, "Kisah terlambatnya turun Jibril disebabkan anak anjing adalah populer. Hanya saja jika ini menjadi sebab turunnya ayat maka merupakan suatu yang aneh, bahkan asing dan ditolak berdasarkan keterangan yang shahih."

Selanjutnya pada surat Ad Dhuha ayat 4, seperti dijelaskan dalam Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) RI, Allah SWT mengungkapkan sesuatu yang melapangkan dada Nabi SAW dan menenteramkan jiwanya. Dijelaskan bahwa keadaan dalam kehidupan Nabi SAW di hari-hari mendatang akan lebih baik dibandingkan dengan hari-hari yang telah lalu.

Kebesarannya akan bertambah dan namanya akan lebih dikenal. Allah akan selalu membimbingnya untuk mencapai kemuliaan dan untuk menuju kepada kebesaran.

Janji Allah kepada Nabi Muhammad terus terbukti karena sejak itu nama Nabi saw semakin terkenal, kedudukannya semakin bertambah kuat, sehingga mencapai tingkat yang tidak pernah dicapai oleh para rasul sebelumnya. Demikian penjelasan tafsir tersebut.

Pada ayat 5, Allah SWT menyampaikan berita gembira kepada Rasulullah SAW bahwa Dia akan terus melimpahkan anugerah-Nya kepada beliau, sehingga beliau menjadi senang dan bahagia. Di antara pemberiannya itu adalah turunnya wahyu (Al-Qur'an) secara berangsur-angsur sebagai petunjuk bagi Nabi SAW dan umatnya.

Kemudian, pada ayat 6, Allah SWT mengingatkan nikmat yang pernah diterima Nabi Muhammad SAW dengan mengatakan, "Bukankah engkau hai Muhammad seorang anak yatim, tidak mempunyai ayah yang bertanggung jawab atas pendidikanmu, menanggulangi kepentingan serta membimbingmu, tetapi Aku telah menjaga, melindungi, dan membimbingmu serta menjauhkanmu dari dosa-dosa perilaku orang-orang Jahiliah dan keburukan mereka, sehingga engkau memperoleh julukan manusia sempurna."

Selain itu, Dia juga mengingatkan keadaan Nabi Muhammad SAW yang lainnya, seperti tidak mengerti tentang syariat dan tidak mengetahui tentang Al-Qur'an, kemudian Allah memberikan petunjuk kepadanya. Hal ini diterangkan dalam ayat 7.

Allah SWT juga menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang miskin. Kemudian Dia memberinya harta benda berupa keuntungan yang amat besar dari istrinya Khadijah, baik harta yang diperdagangkan maupun yang digunakan untuk dakwah. Sebagaimana firman-Nya dalam ayat 8.

Lalu, pada ayat 9, sesudah mengingatkan tentang bermacam-macam nikmat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT kemudian meminta Nabi-Nya agar mensyukuri nikmat-nikmat tersebut serta tidak menghina anak-anak yatim dan mengambil haknya.

Selain itu, dalam ayat 10, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar orang-orang yang meminta sesuatu kepadanya jangan ditolak dengan kasar dan dibentak. Malah sebaliknya agar diberi sesuatu atau ditolak secara halus.

Allah SWT mengakhiri surat Ad Dhuha ini dengan menegaskan kembali kepada Nabi Muhammad SAW agar memperbanyak pemberiannya kepada orang-orang fakir dan miskin serta mensyukuri, menyebut, dan mengingat nikmat-Nya.

Read more ...

Kewajiban, Asas dan Citra BKPRMI

ASAS DAN CITRA BKPRMI 

BKPRMI Berasaskan Islam

Citra Pemuda Remaja Masjid Indonesia

1.    Muwahhid (Pemersatu)

2.    Mujahid (Pejuang)

3.    Musyaddid (Pelurus)

4.    Muaddib (Pendidik)

5.    Mujaddid (Pembaharu)

KEWAJIBAN BKPRMI 

Sepuluh Kewajiban Pemuda Remaja Masjid Indonesia

  1. Bacalah Al Qur’an fahami dan hayati maknanya serta amalkan pesannya
  2. Teladani akhlaq Rosululloh SAW dan para sahabatnya
  3. Hormat dan patuhlah kepada pemimpin yang berjalan di jalan yang benar
  4. Makmurkan Masjid sebagai pusat ibadah dalam arti seluas luasnya
  5. Bersatulah dalam aqidah, toleransi dalam muamalah dan penuh hikmah dalam dakwah
  6. Jujur selalu, Tepati janji, Jangan berdusta dan Jangan bersenda gurau
  7. Jadilah mujahid, Memiliki ketabahan, Jangan mudah terbakar oleh kemarahan dan Jangan terbuai oleh rayuan
  8. Berlaku adil dalam setiap perkara, Kebencian terhadap orang lain jangan menghalangimu untuk berterimakasih
  9. Jadilah pemaaf, Santuni yang lemah, Kunjungi yang sakit, Hilangkan derita sesamamu meski hanya dengan secercah senyum dan sepatah kata hiburan
  10. Sederhanakan sikapmu, Lunakkan suaramu, Hindarkan perbedaan dalam segala hal karena itu tidak membawa manfaat hanya menunjukan kebodohan


Read more ...

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BKPRMI



Read more ...

Kamis, 19 Januari 2023

Rabu, 18 Januari 2023

HATA (Halaqah Ta'dibiyah) Minggu Ke-I, Tema : ADAB MEMBACA AL-QUR’AN SEBELUM, KETIKA, DAN SESUDAH

ADAB MEMBACA AL-QUR’AN SEBELUM, KETIKA, DAN SESUDAH
Oleh : Dr. Insan Nulyaman, M.Pd.I.
Sabtu, 14 Januari 2023

 

Al-Quran ialah kitab suci dan pedoman bagi umat muslim di dunia. Kitab suci ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Dalam isi kandungan Al-Quran banyak sekali manfaat dan hikmah bagi kita yang mengamalkan di dunia dan akan menjadi penolong di akhirat kelak. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus membaca Al-Quran dengan tartil dan diikuti sesuai adab yang benar agar kita dapat merasakan ketenangan hati serta ketentraman jiwa ketika membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran juga mendapatkan pahala untuk kita.

“Bacalah Al-Quran, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya.” (HR. Imam Muslim).

Dalam membaca Al-Quran ada adab-adab yang harus dilaksanakan. Menurut Dr. Insan Nulyaman, M.Pd.I. (Ketua Umum DPD BKPRMI) adab-adab membaca Al-Quran ada tiga pembagian yaitu:


1.    Adab Sebelum Membaca Al-Quran

Sebelum membaca Al-Quran, kita sebagai umat muslim harus mensucikan diri terlebih dahulu maksudnya bersih dari hadas kecil maupun besar dan sudah dalam keadaan berwudhu, lalu niatkan untuk ibadah kepada Allah SWT, menghadap kiblat, tempat membacanya tidak najis, menutup aurat, dan membaca ta'awuz.

Dan bila kamu akan membaca Al-Quran maka mintalah perlindungan kepada Allah dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl : 98)

Ilustrasi 2 Sedang Membaca Al-Quran
Ilustrasi 1 Sedang Membaca Al-Quran






2.    Adab Ketika Membaca Al-Quran

Ketika sedang membaca Al-Quran hendaknya kita memenuhi beberapa hal meliputi; bacalah secara perlahan dengan memperhatikan tajwid serta makhrab yang jelas dan benar, membaca dengan khusyuk, membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan lantang.

“… atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan”. (QS. Al-Muzammil : 4)


3.    Adab Sesudah Membaca Al-Quran

Sesudah membaca Al-Quran kita diharapkan bisa mengamalkan isi kandungan Al-Quran, meneladani akhlak Rasul sesuai Al-Quran, muhasabah diri, dan berpegang teguh terhadap Al-Quran.

Nah, dengan kita membaca Al-Quran sesuai adab-adabnya dan diharapkan bisa mengamalkan dikehidupan sehari-hari semoga kita bisa selalu istiqomah. Insyaa Allah, kelak Al-Quran menemani kita dan bersaksi kepada malaikat di alam kubur nanti. Wallahu a'lam bish-shawabi.


Read more ...

DPD BKPRMI KABUPATEN KUNINGAN MELAKSANAKAN RAKERDA TAHUN 2023


RAKERDA DPD BKPRMI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2023

Pengurus DPD BKPRMI Periode 2019 - 2023

Untuk menentukan langkah-langkah kebijakan dan program kerja DPD BKPRMI Kuningan di tahun 2023, Sabtu (14/1) puluhan pengurus DPD BKPRMI Kuningan mengikuti Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) di sekretariat DPD BKPRMI yang ada di komplek Masjid Agung Syi’arul Islam Kuningan. RAKERDA ini berlangsung dari pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB. Diawali dengan rangkaian kegiatan pembukaan yang dibuka oleh Ketua MPD BKPRMI Kuningan. Dilanjutkan sidang komisi setiap Lembaga-Lembaga dan diakhiri dengan sidang pleno sekaligus penutupan RAKERDA.

Pengurus DPD dan Ketua MPD BKPRMI Kuningan
Sopyan, M.Pd., Ketua MPD BKPRMI Kuningan saat ditemui seusai membuka RAKERDA berharap seluruh program dan kebijakan hasil RAKERDA DPD BKPRMI Kuningan tahun 2023, berpihak pada peningkatan pembinaan dan pengembangan potensi masyarakat Kuningan, khususnya lembaga-lembaga pendidikan Alquran (TPA) yang bermitra dengan BKPRMI melalui Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (LPPTKA). BKPRMI mampu memberikan pencerahan pendidikan bagi anak-anak melalui bimbingan belajar Alquran, cinta Masjid dan lain sebagainya.

Selain itu memaksimalkan potensi SDM pemuda remaja yang ada diwilayah masing-masing melalui Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Dakwah Sumber Daya Manusia (LPPDSDM). Dengan demikian BKPRMI yang identik dengan organisasi pemuda terus mendukung program pemerintah Kabupaten Kuningan, khususnya dalam mengsukseskan misi Kuningan MAJU (Makmur, Agamis, Pinunjul).

Dirda LPPTKA & Waketum 
Dirda LPPKAS & Waketum
Dirda LPPEKOP & Waketum

Sementara itu Dr. Insan Nulyaman, M.Pd., Ketua DPD BKPRMI Kuningan mengaku dalam RAKERDA tahun 2023 ini, berusaha memformulakan gerakan bersama untuk membuat satu kegiatan unggulan dimasing-masing Lembaga sesuai dengan potensi yang ada. RAKERDA  kali ini bertemakan “Penguatan Budaya Berorganisasi dan Optimalisasi Peran BKPRMI”. Beliau berharap semua orang harus punya rencana, semua organisasi harus pula punya rencana yang nantinya akan dijadikan sebgai targetan maupun tujuan. Terlaksana atau tidaknya kita serahkan kepada Allah SWT. yang paling penting kita sudah berikhtiar.  Tahun ini adalah tahun terakhir diperiode kepemimpinannya di BKPRMI Kabupaten. Mudah-mudahan diakhir periodenya dapat memberikan manfaat yang nyata khususnya bagi masyarakat Kabupaten Kuningan. Dalam Sambutannya juga beliau mengingatkan bahwa Visi Misi BKPRMI yaitu menjadikan atau membentuk masyarakat yang marhamah. Jadi setiap kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh BKPRMI bertujuan membangun masyarakat khususnya Kuningan yang Marhamah.

Komandan BRIGADE & Waketum

Sekda LPPDSDM & Waketum







Dalam RAKERDA ini, setiap pengurus membahas masing-masing program kerja sesuai lembaganya. Terdapat 5 lembaga yang sudah terbentuk di DPD BKPRMI Kuningan, yaitu Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Dakwah Sumber Daya Manusia (LPPDSDM), Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (LPPTKA), Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi dan Koperasi (LPPEKOP), Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Keluarga Sakinah (LPPKS) dan BRIGADE Masjid.  Hasil dari keputusan atau usulan lembaga-lembaga disahkan melalui sidang pleno yang dipimpin oleh Mira Karmila, S.Pd.I. (Waketum DPD BKPRMI).


Read more ...

Jumat, 13 Januari 2023

MARS BKPRMI, Lirik, MP3 dan Video Mars BKPRMI

 MARS BKPRMI


Pemuda remaja marilah bergabung
didalam BKPRMI kita berhimpun
kembali ke Masjid mari membangun
masyarakat marhamah tujuan kita semua

Reff...
Jadilah muwahid pemersatu ummat
Jadilah mujahid pembela kebenaran
musyaddid muaddib, pelurus dan pendidik
sebagai mujaddid pemelihara iman ... 2X


MP3 silahkan unduh di sini
Read more ...

Sejarah Terbentuknya atau Berdirinya BKPRMI

 SEJARAH BKPRMI


  Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI) berdiri pada tanggal 3 September 1977 19 Ramadhan 1397 Hijriyah di Masjid Istiqamah Bandung, Jawa Barat. Dengan terbentuknya kepengurusan periode 1977 – 1980 hasil Musyawarh Kerja Nasional dan dilantik oleh KH. EZ Muttaqien mewakili Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat. Lahirnya BKPMI ini adalah pada forum Musyawarah Kerja Nasional I yang kemudian disepakati sebagai Musyawarah Nasional I yang dihadiri oleh BKPM wilayah dengan kepemimpinan model Presidium dan terpilih sebagai ketua umum Rakanda Toto Tasmara dengan Sekertaris Umum Rakanda Bambang Pranggono. Tercatat sebagai pendiri adalah : Rakanda Toto Tasmara, Rakanda Ahmad Mansur Suryanegara, Rakanda Syamsuddin Manaf, Rakanda Bambang Pranggono, masing-masing dari Jawa Barat, Rakanda Mustafid Amna, Rakanda Syaifuddin Donondjoyo, Rakanda Muhammad Anwar Ratnapa Syaifuddin Donondjoyo, Rakanda Muhammad Anwar Ratnaprawira, Rakanda Muchlis Ma’ruf masing-masing dari DKI Jakarta, Rakanda Nasir Budiman, Nurcholis Turmudzi masing-masing dari Jawa Tengah, Rakanda Mubayin dari Jawa Timur.

Pembentukannya dilatar belakangi sebagai berikut :

·      Sebagai reaksi terhadap gejala sosial yang berkembang di tanah air seperti konsep pembangunan nasional yang dinilai cenderung berorientasi pada pembentukan masyarakat sekuler, depolitisasi organisasi kepemudaan melalui konsep NKK dan BKK, isu kristenisasi dan pemahaman keagamaan berlangsung secara dinamis yang menimbulkan polemik antara paham tradisional dan paham modernis.

·      Isu kebangkitan Islam Abad XV Hijriyah yang ditandai dengan kesemarakan kegiatan keagamaan, pencerahan pemahaman keagamaan melalui kajian-kajian dalam berbagai bentuknya, kuatnya dorongan untuk membangun Ukhuwah Islamiyah dan Negara.

Tumbuhnya kesadaran beragama di kalangan muda Islam telah mendorong untuk mempelajari sekaligus untuk memperjuangkan Islam sebagai sebuah kebenaran mutlak.

·      Tumbuh kembangnya kajian-kajian Islam]] di berbagai belahan dunia di satu sisi dan di sisi lain semakin kuatnya semangat Generasi Muda Islam Indonesia untuk memantapkan posisi dan citra Indonesia tidak hanya sebagai pemeluk Islam terbesar di dunia, tetapi luk Islam terbesar di dunia, tetapi juga sebagai pusat syiar dan peradaban Islam.

·      Munculnya gerakan ummat Islam di seluruh dunia untuk kembali ke Masjid sebagai basis perjuangannya, di mana Masjid sebagai Lembaga dan Pranata, Masjid sebagai Baitullah dan Masjid sebagai milik Ummat, memberikan nuansa dan marwah BKPRMI sebagai alat perekat/katalisator Pemuda Remaja Islam, Ideologi dan emosi keagamaan sebagai motivasi instrinsik dalam memacu semangat juang “Tahan Banting”. independen dan sebagai Kader Ummat dan sekaligus sebagai Kader Bangsa.

Rapat pembentukan dan pelantikan pengurus BKPMI periode I itu di lakukan di Masjid Istiqomah Bandung. Pada saat pelantikan pengurus tersebut, hadir beberapa tokoh pemuda Masjid dari Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang.

Mengingat Pengurus Periode I ini berkedudukan di Bandung, maka Sekretariat BKPMI pertama kali terletak di Bandung, yakni di Gedung Sekretariat Majelis Ulama Indonesia, Jawa Barat. Kemudian berpindah mengikuti sekretariat MUI Pusat. Tahun 1986 di Masjid AL-Azhar, Jakarta, dan mulai tahun 1989 sampai sekarang di Masjid Istiqlal.

Prestasi

Salah satu prestasi BKPMI adalah di canangkannya pembentukan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA) sebagai program nasional BKPMI dalam Musyawarah Nasional V BKPMI di Masjid Al-Falah Surabaya tahun 1989. Dalam MUNAS V ini, hadir memberi pengarahan beberapa pejabat tinggi negara, seperti Menteri Agama (Prof. DR. H. Munawir Sadzali) dan Menteri Penerangan (H. Harmoko). Program TKA ini kemudian dilanjutkan dengan pembentukan Lembaga Pembinaan dan pengembangan TKA (LPPTKA) BKPMI dalam rapat pleno DPP BKPMI di Jakarta.

Dari BKPMI Ke BKPRMI

Perubahan dari Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI) ke Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dilakukan dalam Musyawarah Nasional VI tahun 1993 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, bersamaan dengan bergabungnya Forum Silaturahmi Remaja Masjid (FOSIRAMA) di bawah pimpinan DR. H. Idrus Marham, M.A. (Ketua Umum DPP BKPRMI yang lalu).

Bersamaan dengan perubahan nama organisasi, dalam MUNAS VI ini pula di sepakati, bahwa BKPRMI merupakan lembaga otonom dari organisasi Dewan Mesjid Indonesia (DMI). Selain itu, di bawah pengurus BKPRMI terbentuk beberapa Lembaga Pembinaan dan Pengembangan, seperti Da’wah dan Pengkajian Islam (LPP-DPI), Sumber Daya Manusia (LPP-SDM), Ekonomi Koperasi (LPP-EKOP), Dan Keluarga Sejahtera (LPP-KS). Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Santri (LKS), terbentuk dalam suatu rapat pleno DPP pasca MUNAS VI.

Read more ...
Designed By HK 2023